Persoalan dan tantangan teratasilah oleh hikmat dari Tuhan, wujudkan sosok yang benar

Jumat, 19 September 2014

Pacar Beda Agama

Gaes-gaes sekalian, tulisan kali ini sebenernya sih request dari someone yang ngejalanin masa pacarannya dengan beda agama. Sumpeh dah ini beneran request. Dia minta solusi ni ceritanya.

Indonesia merupakan Negara yang memiliki dasar Negara yaitu pancasila. Dimana pada sila pertama dikatakan “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang berarti kita menghargai agama apapun yang ada di Indonesia ini sebagai saudara. Bahkan semboyan Negara ini adalah “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti walaupun berbeda tetap satu jua. Sehingga dari semboyan ini kita tidak boleh terpisah-pisah, harus bersatu agar Indonesia menjadi Raya. Ya wajar aku ngomong gini karena kebanyakan di Indonesia kubu yang berbeda itu akan dimusuhi, contoh simple aja yang baru kita lewati nih masa-masa pilpres.

Ngomongin masalah beda, sebagai anak muda kadang kita galau apabila mempunyai pasangan yang berbeda dalam arti kepercayaan agama. Nah ga jarang dong dilihat dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan sekolah, kampus atau tempat kerja kalau ada rekan kita yang memiliki pacar beda keyakinan. Kalo menurut aku sih wajar-wajar aja kalo ada yang mempunyai pasangan beda keyakinan gitu karena namanya juga ‘katanya’ cinta. Tapi ga tahu deh perkembangan zaman uda lain yang dilihat.

Untuk dapat survive dalam menjalani status berpacaran dengan yang beda agama itu kita kudu siapin mental yang kuat dan wajib kuat. Kenapa? Karena alasan sederhana aja, pun kalau misalnya nanti bertahan lama apakah bisa meneruskan sampai ke buku nikah? Yang pertama kali menentang pasti keluarga. Ya kita hidup berawal dan tumbuh bermula dari keluarga dengan apa yang diyakini. Bayangkan aja kalau anak kita yang kita besarkan dengan sentuhan agama tiba-tiba lebih memilih pasangannya dan pindah keyakinan.

Brown ama Cony aja sedih harus rela berpisah
Permasalahan selanjutnya yang didapat kalau berpacaran dengan beda agama itu adalah lingkungan. Pasti jujur saja ketika berpacaran serius ingin selalu mendampingi pasangannya. Bayangkan aja kalau misalnya hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal, tapi pasangan tidak bisa menemani bersama-sama ibadah. Kemudian pandangan dari orang sekitar. Nah biasanya sih orang sekitar tu terutama kawan-kawan bakal bertanya pertanyaan yang mainstream sih “kok mau dengan dia kan dia agamanya beda”, nah loh kalau uda ditanya begini galau sendiri tuh. Kemudian juga bisa dalam hal makanan, kan ada tuh yang namanya Haram dan Halal. Kalau seandainya kamu haram makan babi panggang kecap ato rica-rica, trus pasangan mu kesukaannya itu dan sumpah itu makanan yang enak . Tapi kalau masalah makanan sih sebenarnya masalah kecil bisa penyesuaian lah.

Kemudian dalam berpacaran dengan beda agama, harus ada toleransi dan saling melengkapi perbedaan ini. Ketika nantinya ‘kalau misalnya’ menikah. Kemudian setelah adem ayem dan dikaruniai anak. Apa yang terjadi pada si anak? Bingung akan ikut si mama ato papa. Atau mungkin buat agama sendiri mungkin dia nyembah apa gitu batu kek, pohon kek, kan ga mungkin yang ada ditangkap polisi. Mau ga mau ini juga harus jadi pertimbangan selanjutnya. Harus diomongin dari awal, dan harus diajarkan untuk menghormati agama orangtua yang satu lagi.

Nah kalau dari aku sih tips nya yang simple-simple aja kayak gini nih buat kalian yang mau hubungan serius dengan pasangan yang beda agama:

1 Yakin dan bulatkan tekad
Yoi pasti dong kalau mau dengan yang beda agama sampai seterus-seterusnya, tanyakan dulu ke hati yang paling dalam uda siap gak? Jujur aja ya berat loh ngejalaninnya apalagi dengan tekanan dari orangtua masing-masing dan alasan-alasan yang lain.

2. PDKT ama orangtua
Ya ini buat masing-masing pribadi. Bagaimana kalian bisa meyakinkan ortu pasangan agar menerima kalian. Banyak juga kok yang sukses nikah beda agama meskipun UU di Negara ini belum mengatur nya Ada aturan dalam UU perkawinan pasal 2 disebut “perkawinan itu sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya”. Jadi bagaimana kalian bisa meyakinkan ortu pasangan agar bisa merestui hubungan yang melawan UU ini. Tapi santai aja denger-denger sih ada mau di revisi dan bakal bisa antar-agama.

3. Salah satu harus mengalah
Ini sebenarnya merupakan cara yang harus mengorbankan salah satu pihak. Karena kembali lagi kita dari kecil sudah dibesarkan oleh orangtua dibawah tiang agama masing-masing. Bagaimana nanti perasaan orangtua. Tapi kalaupun sudah ngebet banget ya mau gam au salah satu harus ngalah meskipun ini menyakitkan. Namun ingat kembali ke nomer 2 PDKT ama orangtua jadi kalaupun ingin pindah agama yaa setidaknya ada restu orangtua. Gimanapun orangtua pengen yang terbaik buat anaknya.

4. Ikhlas aja lah uda
Kalo masih ga ada yang ngalah dan orangtua juga tidak setuju kalau beda agama, yaudalah kalo begitu. Setidaknya doakan yang terbaik buat dia biar ketemu yang bisa nge-bahagiain. Tapi jangan pula karena ga bisa bersatu dengan jalur damai akhirnya buat jalur shortcut. Ya 'ikeh ikeh arimas' kayak di 3gp trus hamil, mau ga mau orangtua nikahin daripada malu. Ya kalau dinikahin kalau dilaporin polisi?

Jadi gimana? Siap untuk menjalani kehidupan yang beda kepercayaan? Intinya cinta yang beda agama itu hanya ada 2 jalan keluar. Ganti Tuhan ato ganti pacar. Kalo aku sih mending ganti pacar aja deh.

Tuhan ciptain yang namanya perbedaan itu adalah agar kita menghargai yang namanya perbedaan jadi kita bersatu saling melengkapi. Kalau berteman dengan yang beda agama wajib boleh dan tidak ada yang boleh larang. Tapi ketika berpacaran dengan yang beda agama?? Bahkan ada yang ampe berpikir "Tuhan aja mau kita semua bersatu tapi kenapa agama harus memisahkan".


"LDR yang sulit itu bukan yang beda kota
tapi yang beda rumah ibadah..."

- anonymus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar