Persoalan dan tantangan teratasilah oleh hikmat dari Tuhan, wujudkan sosok yang benar

Kamis, 02 Oktober 2014

Dewan Perwakilan Rakyat Yang Terhormat '?'

Kemarin (1 Oktober 2014) itu adalah saat dimana kita mulai diwakili oleh para wakil yang 'katanya' mewakili kita dan telah kita pilih melalui pesta demokrasi pileg 9 April yang lalu. Awalnya sih aku mengira kalau mereka yang terpilih akan benar-benar mewakili secara penuh aspirasi masyarakat.


Apa yang terjadi kemudian? belum ada 24 jam mereka dilantik sudah membuat onar kembali ketika ingin menentukan siapa pemimpin DPR untuk priode 2014-2019. Awalnya aku mengira akan berjalan lancar tapi apa yang terjadi, sikap anak-anak yang lebih dimunculkan mereka, bahkan lebih parah. Mengutip perkataan mbah Sudjiwo Tejo di twit nya @sudjiwotedjo "...Lho, logika sederhana, seburuk DPR-kah anak-anak TK? Nggak kan? Tapi kok kalian sama2in?.." Jelas sekali perilaku mereka kemarin tidak mencerminkan anak-anak, karena anak kecil itu polos, belum tau apa-apa dan mereka jujur. Tetapi apa yang ditontonkan kepada kita pada rapat semalam yang disiarkan secara live di TV Nasional?

Ya kelakuan para wakil yang semalam itu akhirnya meyakinkan kalau mereka ada Dewan Perwakilan Partai. Terbukti dari mereka yang menyatakan diri terdiri atas Fraksi-fraksi dan dengan bangga mempersembahkan fraksi tersebut. Seharusnya yang namanya wakil rakyat ya jangan merupakan perpanjangan partai. Kalo begini sama saja kalian adalah perwakilan partai bukan rakyat.

Sekarang, kalau mereka adalah perpanjangan partai dan kita tahu bahwa penguasa di parlemen adalah Koalisi Merah Putih yang terhormat. Ketika semua keputusan berada di tangan mereka, sia-sia kita melakukan Pilpres yang kemarin menjadikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil yang terpilih. Toh nantinya juga akan dipersulit langkahnya. Contoh awal adalah pada hari ini (2 Oktober) akan dilaksanakan rapat mengenai pengunduran diri Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Otomatis kan ketika parlemen dikuasai mereka maka bisa saja Jokowi tidak akan diberi jalan untuk menjadi pemimpin RI. Sia-sia kita melakukan Pilpres.

Ngeri melihat kenyataan kalau kita bakal dipimpin mereka selama 5 tahun. Baru satu hari saja sudah begitu kelakuan mereka, miris euuyy .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar