Sebab itu, jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. (2 Timotius 2:22)
Karena ngeri membayangkan kecelakaan, kawanku sekarang mengemudi dengan lambat akhir-akhir ini. Wajar aja makin banyak aja kejadian kecelakaan di Tanjungpinang. Kendaraan di belakang jadi sering mengklakson tanda tak sabar. Padahal dulu waktu SMA dia yang tidak sabaran. Yaa suka motong kendaraan didepannya.
Nah, kata “nafsu” antara lain berarti keinginan yang tidak terkontrol. Sifat ini terutama melekat pada anak muda, namun bisa saja terbawa sampai seseorang tua. Salah satu contohnya adalah kecenderungan sulit mengalah tadi. Dalam menghadapi pengajar sesat, Paulus mengingatkan Timotius, yang memang masih muda, akan hal itu. Demi mempertahankan kebenaran, tentu wajar bila ada kalanya Timotius ingin meluruskan pandangan salah tersebut sehingga terpancing untuk berdebat. Namun, Rasul Paulus menyebut perdebatan itu sebagai soal yang dicari-cari dan yang tidak pantas dipertengkarkan. Timotius pun diminta untuk menghadapi mereka dengan keadilan, kesetiaan, dan kasih. Seperti Kristus dengan sabar membimbing murid-murid-Nya yang susah mengerti ajaran-Nya, Timotius diminta untuk memberikan tuntunan dengan lembut.
Jadi apa kamu termasuk orang yang pantang menyerah dalam perdebatan? Suka bersitegang mempertahankan prinsip yang kalian pegang teguh? Inilah saatnya meneladani Kristus yang panjang sabar. Beri kesempatan kepada Tuhan untuk bekerja, agar orang yang suka melawan sekalipun dapat dipimpin untuk mengenal kebenaran.
Kesimpulannya yaaa hidup itu simple, jadi jangan nafsu-nafsu... santai aja :D
wempi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar